Sistem Paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara
bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer independen secara
bersamaan. Untuk melakukan berbagai jenis komputasi paralel diperlukan
infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang
dihubungkan dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel untuk
menyelesaikan satu masalah. Pemrograman Paralel sendiri adalah teknik
pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi perintah/operasi
secara bersamaan.
Sistem Paralel: atau sistem
multiprosessor mempunyai lebih dari satu prosessor yang dapat berkomunikasi,
membagi bus, clock dan juga perangkat memory dan peripheral. Sistem ini
disebut sebagai tightly coupled system.
Untuk melakukan aneka
jenis komputasi paralel ini diperlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri
dari banyak komputer yang dihubungkan dengan jaringan dan
mampu bekerja secara paralel untuk menyelesaikan satu masalah. Untuk itu diperlukan
aneka perangkat lunak pendukung yang biasa disebut sebagai middleware yang berperan untuk mengatur distribusi pekerjaan
antar node dalam satu mesin paralel. Selanjutnya pemakai harus
membuat pemrograman paralel untuk merealisasikan komputasi. Tidak
berarti dengan mesin paralel semua program yang dijalankan diatasnya otomatis
akan diolah secara paralel !
Salah satu middleware orisinal yang dikembangkan di Indonesia adalah open PC yang digawangi
oleh GFTK LIPI dan telah diimplementasikan dengan di LIPI
Public Cluster.
Di Indonesia, usaha untuk membangun infrastruktur mesin paralel sudah dimulai sejak era 90-an, meski belum pada tahap serius dan permanen. Namun untuk pemrograman paralel sudah sejak awal menjadi satu mata-kuliah wajib di banyak perguruan tinggi terkait. Baru pada tahun 2005 dimulai pembuatan infrastruktur mesin paralel permanen, misalnya yang dikembangkan oleh Grup Fisika Teoritik dan Komputasi di P2 Fisika LIPI. Didorong oleh perkembangan pemrograman paralel yang lambat, terutama terkait dengan sumber daya manusia (SDM) yang menguasainya, mesin paralel LIPI ini kemudian dibuka untuk publik secara cuma-cuma dalam bentuk LIPI Public Cluster (LPC). Saat ini LPC telah dikembangkan lebih jauh menjadi gerbang komputasi GRID di Indonesia dengan kerjasama global menjadi IndoGRID.
Pada tahun berikutnya,
dengan dukungan dana dari
proyek Inherent Dikti, Fasilkom UI juga membangun
mesin paralel. Sementara itu pada tahun 2009, ITB membuat kluster hibrid CPU
dan GPU yang pertama di Indonesia dengan kemampuan hingga 60 inti CPU dan 1920
inti GPU.
Sistem Operasi
Terdistribusi.
Sistem terdistribusi adalah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling
berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, informasi, obyek dan
layanan dari dan kepada pengguna yang terkait didalamnya. Infrastruktur utama sistem
terdistribusi adalah jaringan, hardware software dan pengguna yang terkait di
dalamnya. 1 Dalam sistem terdistribusi terdapat pembagian pekerjaan antara
elemen yang satu dengan elemen yang lain Sarana komunikasi antar elemen
dijembatani dengan jaringan. Tata cara komunikasi antar elemen diatur dengan
sebuah perjanjian sehingga terjadi komunikasi yang dapat dipahami antara masing
masing elemen yang terlibat.
Sistem terdisitribusi
melakukan pembagian pekerjaan antar elemen sehingga terjadi sebuah kinerja optimum dari sebuah sistem. Bagian terluar dari sistem ini yang
berhubungan dengan pengguna akan disebut sebagai aplikasi client. aplikasi client merupakan front
end yang berhubungan dengan pengguna sistem. Sedangkan dibelakangnya terdapat beberapa
lapisan logik seperti presentation server, bussiness object server dan database server.
Lapisan sistem yang berada di belakang front end tersembunyi dari pengguna, penyembunyian (transparency) merupakan
salah satu isyu penting dalam sebuah sistem terdistribusi.
Gambaran arsitektur three
tier yang dari aplikasi dengan front end yang diletakkan pada sebuah alat
bergerak (mobile device) adalah sebagai berikut.
Sistem terdisitribusi
dengan pemisahan aplikasi client yang berada di mesin (device)
yang terpisah dari lapisan yang lain memungkinkan dibuat aplikasi yang
terkonsentrasi memenuhi kebutuhan pemakai. Dengan demikian aplikasi tersebut dapat dibuat menjadi
aplikasi yang kecil, kompak dengan tingkat portabilitas tinggi. Teknologi yang tersedia saat ini
memungkinkan penggagas sistem untuk meletakkan aplikasi client ini pada alat alat mobile
yang memiliki processor.2 Alat alat tersebut antara lain Handpone dan PDA yang saat ini
banyak beredar di
kalangan masyarakat.
kalangan masyarakat.
Sistem operasi
terdistribusi (distributed
operating system) menyediakan semua fitur
di atas dengan kemudahan penggunaan dan akses dibandingkan dengan sistem
operasi jaringan (network
operating system).
Berikut adalah dua tipe
jaringan yang dipakai dalam sistem terdistribusi:
1) Local Area Network (LAN). LAN muncul pada awal tahun 1970-an
sebagai pengganti dari sistem komputer mainframe. LAN, didesain untuk area geografis yang kecil. Misalnya,
LAN digunakan untuk jaringan dalam sebuah bangunan atau beberapa bangunan yang
berdekatan. Umumnya, jarak antara situs satu dengan situs yang lain dalam LAN
berdekatan. Oleh karena itu, kecepatan komunikasinya lebih tinggi dan peluang
terjadi kesalahan (error
rate) lebih rendah. Dalam
LAN, dibutuhkan high
quality cable supaya kecepatan
yang lebih tinggi dan reliabilitas tercapai. Jenis kabel yang biasanya dipakai
adalah twisted-pair dan fiber-optic.
2) Wide Area
Network. WAN muncul pada akhir tahun 1960-an, digunakan sebagai
proyek riset akademis agar tersedia layanan komunikasi yang efektif antara
situs, memperbolehkan berbagi hardware dansoftware secara ekonomis antar pengguna. WAN yang pertama kali
didesain dan dikembangkan adalah Arpanet yang pada akhirnya menjadi cikal bakal dari Internet. Situs-situs dalam WAN
tersebar pada area geografis yang luas. Oleh karena itu, komunikasi berjalan
relatif lambat dan reliabilitas tidak terjamin. Hubungan antara link yang satu dengan
yang lain dalam jaringan diatur oleh communication
processor.
KONTOL LAGUNYA